Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka. (Mazmur 141:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yesaya 58-63
Banyak orang mengakui bahwa Daud adalah orang yang hebat. Alkitab mencatatnya sebagai orang yang berkenan di hati Allah (Kis. 13:22). Namun, sosok yang dianggap hebat ini tetap menyadari keterbatasannya sebagai manusia. Tanpa campur tangan atau kemampuan dari Allah, tidak seorang pun sanggup hidup benar di hadapan Allah.
Ya, manusia punya kecenderungan hati untuk menyimpang dari kebenaran dan hidup bertentangan dengan firman Allah. Kondisi hati ini membuat manusia melakukan perbuatan jahat dan mendukakan hati Allah. Nah, Daud mengerti bahwa hanya Allah yang dapat mencegah dirinya dari berbuat dosa. Oleh sebab itu, ia memohon agar Allah menjauhkan dirinya dari segala hal yang jahat. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari, disebutkan bahwa Daud berseru agar Allah menjauhkan dirinya dari keinginan berbuat jahat. Dalam doanya, Daud juga meminta Allah mengawasi mulutnya dan berjaga pada pintu bibirnya (ay. 3).
Ada banyak orang menyadari sulitnya menjalani hidup yang berkenan di hadapan Allah. Namun, tidak banyak yang berani terus-terang mengakui keterbatasannya dan meminta Tuhan benar-benar menjaga hidupnya. Meminta Allah memampukan untuk menjaga perkataan dan hati dari keinginan untuk berbuat jahat adalah keputusan yang bijak. Betapa pentingnya doa semacam ini, terutama bagi kita yang sering bergumul dengan perbuatan dosa tertentu. Lihatlah bagaimana Allah akan menjagai hidup kita dan menghindarkan kita dari perbuatan yang tidak berkenan di hadapan-Nya.—
PERKATAAN, SIKAP, MAUPUN PERBUATAN JAHAT LAHIR DARI HATI.
MINTALAH ALLAH MENYUCIKAN HATI KITA SENANTIASA.
MINTALAH ALLAH MENYUCIKAN HATI KITA SENANTIASA.
Sumber: http://www.renunganharian.net/2014/53-agustus/1119-dijauhkan-dari-yang-jahat.html
0 comments:
Post a Comment